Putra Bangsa
Duka menggerogoti tubuh ini
Air mata senantiasa mengalir
Bukan karena ketidakikhlasan
Tapi terasa kehilangan
Bercengkrama memang tak pernah
Bersua apalagi
Tapi binar matanya, menyentuh hati ini
Kata-katanya, bukan bualan motivasi
Mimpinya besar untuk bangsa ini
Cita-citanya tulus untuk negri ini
Dia putra terbaik bangsa ini
Teknokrat pertama yang mendunia
Politik tidak terpikir olehnya
Tapi dia negarawan terbaik negara ini
Dia bukan seorang ekonom
Tapi ekonomi stabil ditangannya
Dia bapak presiden ke-3 republik Indonesia
Dia bapak demokrasi bangsa ini
Dia bapak teknologi negara ini
Dia eyang dari generasi penerus negri ini
Ilmunya akan abadi sepanjang sejarah
Seperti keabadian cintanya dengan Ainun
Jasanya akan terkenang selamanya
Sebagai hadiah akan perjuangannya
Oh, putra terbaik bangsa ini
Bacharuddin Jusuf Habibie
Air mata senantiasa mengalir
Bukan karena ketidakikhlasan
Tapi terasa kehilangan
Bercengkrama memang tak pernah
Bersua apalagi
Tapi binar matanya, menyentuh hati ini
Kata-katanya, bukan bualan motivasi
Mimpinya besar untuk bangsa ini
Cita-citanya tulus untuk negri ini
Dia putra terbaik bangsa ini
Teknokrat pertama yang mendunia
Politik tidak terpikir olehnya
Tapi dia negarawan terbaik negara ini
Dia bukan seorang ekonom
Tapi ekonomi stabil ditangannya
Dia bapak presiden ke-3 republik Indonesia
Dia bapak demokrasi bangsa ini
Dia bapak teknologi negara ini
Dia eyang dari generasi penerus negri ini
Ilmunya akan abadi sepanjang sejarah
Seperti keabadian cintanya dengan Ainun
Jasanya akan terkenang selamanya
Sebagai hadiah akan perjuangannya
Oh, putra terbaik bangsa ini
Bacharuddin Jusuf Habibie
Komentar
Posting Komentar